Kamis, 22 Januari 2009

ETIKA BERBISNIS DALAM ISLAM

Etika adalah bagian dari filsafat yang membahas secara rasional dan kritis tentang nilai, norma atau moralitas. Dengan demikian, moral berbeda dengan etika. Norma adalah suatu pranata dan nilai mengenai baik dan buruk, sedangkan etika adalah refleksi kritis dan penjelasan rasional mengapa sesuatu itu baik dan buruk. Menipu orang lain adalah buruk

Islam memiliki wawasan yang komprehensif tentang etika bisnis. Mulai dari prinsip dasar, pokok-pokok kerusakan dalam perdagangan, faktor-faktor produksi, tenaga kerja, modal organisasi, distribusi kekayaan, masalah upah, barang dan jasa, kualifikasi dalam bisnis, sampai kepada etika sosio ekonomik menyangkut hak milik dan hubungan sosial.

Sistem ekonomi Islam berangkat dari kesadaran tentang etika, sedangkan sistem ekonomi lain, seperti kapitalisme dan sosialisme, cendrung mengabaikan etika sehingga aspek nilai tidak begitu tampak dalam bangunan kedua sistem ekonomi tersebut. Keringnya kedua sistem itu dari wacana moralitas, karena keduanya memang tidak berangkat dari etika, tetapi dari kepentingan (interest). Kapitalisme berangkat dari kepentingan individu sedangkan sosialisme berangkat dari kepentingan kolektif.

Suatu perkembangan baru yang menggembirakan. Al-Qur’an sangat banyak mendorong manusia untuk melakukan bisnis. (Qs. 62:10,), (QS.4:29 (QS.2:282). Syed Nawab Haidar Naqvi, dalam buku “Etika dan Ilmu Ekonomi: Suatu Sistesis Islami”, memaparkan empat aksioma etika ekonomi, yaitu, tauhid, keseimbangan (keadilan), kebebasan, tanggung jawab.Tauhid, merupakan wacana teologis yang mendasari segala aktivitas manusia, termasuk kegiatan bisnis. Tauhid menyadarkan manusia sebagai makhluk ilahiyah, sosok makhluk yang bertuhan. Dengan demikian, kegiatan bisnis manusia tidak terlepas dari pengawasan Tuhan, dan dalam rangka melaksanakan titah Tuhan.

Itu seperti yang di lakukan oleh Nabi Muhammad S.A.W yang kegiatan sehari-arinya adalah pedagang (pebisnis), bahwa rezeki itu sembilan dari sepuluhnya di dapat dari berbisni tetapi bisnis itu harus dilakukan dengan syarat yang benar yaitu : kejujuran merupakan syarat fundamental dalam kegiatan bisnis, kesadaran tentang signifikansi sosial kegiatan bisnis, tidak melakukan sumpah palsu ,ramah-tamah, tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi, agar orang lain tertarik membeli dengan harga tersebut, tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain, agar orang membeli kepadanya, tidak melakukan penumpukan barang, ukuran dan timbangan yang benar, bisnis tidak boleh menggangu kegiatan ibadah kepada Allah, membayar upah sebelum kering keringat karyawan, tidak monopoli. Salah satu keburukan sistem ekonomi kapitalis ialah melegitimasi monopoli dan oligopoli, tidak boleh melakukan bisnis dalam kondisi eksisnya bahaya (mudharat) yang dapat merugikan dan merusak kehidupan individu dan sosial, komoditi bisnis yang dijual adalah barang yang suci dan halal, bisnis dilakukan dengan suka rela tanpa paksaan. segera melunasi kredit yang menjadi kewajibannya, memberi tenggang waktu apabila pengutang (kreditor) belum mampu membayar dan bisnis yang dilaksanakan bersih dari unsur riba.

Dalam kaitannya dengan paradigma Islam tetntang etika bisnis, maka landasan filosofis yang harus dibangun dalam pribadi Muslim adalah adanya konsepsi hubungan manusia dengan manusia dan lingkungannya, serta hubungan manusia dengan Tuhannya, yang dalam bahasa agama dikenal dengan istilah (hablum minallah wa hablumminannas). Dengan berpegang pada landasan ini maka setiap muslim yang berbisnis atau beraktifitas apapun akan merasa ada kehadiran “pihak ketiga” (Tuhan) di setiap aspek hidupnya. Keyakinan ini harus menjadi bagian integral dari setiap muslim dalam berbisnis

Dalam ekonomi Islam, bisnis dan etika tidak harus dipandang sebagai dua hal yang bertentangan, sebab, bisnis yang merupakan symbol dari urusan duniawi juga dianggap sebagai bagian integral dari hal-hal yang bersifat investasi akherat. Artinya, jika oreientasi bisnis dan upaya investasi akhirat (diniatkan sebagai ibadah dan merupakan totalitas kepatuhan kepada Tuhan), maka bisnis dengan sendirinya harus sejalan dengan kaidah-kaidah moral yang berlandaskan keimanan kepada akhirat. Bahkan dalam Islam, pengertian bisnis itu sendiri tidak dibatasi urusan dunia, tetapi mencakup pula seluruh kegiatan kita didunia yang “dibisniskan” (diniatkan sebagai ibadah) untuk meraih keuntungan atau pahala akhirat. Stetemen ini secara tegas di sebut dalam salah satu ayat Al-Qur’an.

REVIEW BAB VII ETIKA DISKRIMINASI PEKERJAAN

Kewajiban pada masyarakat bukanlah mengabaikan keadilan dan bepua-pura seakan itu tidak ada. Kita berhutang untuk mengubah apa yang salah dan memperbaikinya, baik itu berupa hak dan kewajiban kita dalam melaksanakan tugas kita. Walaupun demikian masih terlihat jelas bahwa diskriminasi jenis kelamin masih ”hidup dan sangat subur”. Yang dimaksud dengan diskriminasi itu adalah ”membedakan suatu objek dari objek lainnya”, suatu tindakan yang secara moral adalah netral, karena biasanya mengacu pada tindakan membedakan seseoarang dari oarang lain bukan berdasarkan keunggulan yang dimiliki, namun berdasarkan prasangka atau sikap-sikap yang secara moral tercela dan tidak dapat dilahkan.

Diskriminasi dalam ketenagakerjaan melibatkan tiga elemen dasar, yaitu keputusan yang merugikan seorang pegawai, keputusan yang sepenuhnya diambil berdasalkan prasangka rasial dan seksual dan keputusan kepentingan pegawai mungkin mengakibatkan mereka kehilangan pekerjaan.

Tindakan diskriminatif secara sengaja atau aspek kesengajaan dan aspek institusional merupakan bentuk diskriminasi. Aspek tersebut dapat dibagi menjadi tiga bahagian, pertama tindakan diskriminatif mungkin merupakan bahagian dari perilaku yang terpisah dari seorang yang dengan sengaja dan sadar melakukan diskriminasi karena adanya prasangka, kedua mungkin merupakan bagian rutin dari sebuah kelompok yang terinstitusionalisasi, ketiga mungkin tindakan yang terpisah dari tidak sadar melakukannya dan yang terakhir merupakan bahagian dari rutinitas.

Tingkat diskriminasi dapat diukur melalui indikator statistik dengan bagaimana distribusi anggota kelompok tersebut dalam institusi yang bersangkutan. Indikator muncul apabila proporsi yang tidak seimbang atas anggota kelompok tertentu yang memegang jabatan yangkurang diminati dalam institusi tanpa mempertimbangkan preferensi ataupun kemampuan mereka.

Perbandingan penghasilan rata-rata antara gender sangat jelas terlihat yaitu kaum perempuan sangat sedikit penghasilannya ketimbang laki-laki, dan apabila dilihat secara umum keluarga kulit putih dengan keluarga kaum minoritastidak menglami penurunan, tetapi kaum minoritas memiliki tingkat kemiskinan 2-3 kali lipat dari pada kulit putih hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan mereka yang rendah.

Kaum perempuan dan minoritas memiliki hambatan dalam mencari pekerjaan, dan kalaupun mereka mendapat pekerjaan akan memperoleh posisi yang sangat tidak menguntungkan, yaitu diskriminasi dan terinstitusionslisasi.

Praktek diskriminasi juga terjadi pada utilitas, hak dan kewajiban. Alasan dasarnya adalah perbedaan pendidikan, kemampuan fisik dan ras. Hal ini terlihat apabila ada dua orang yang berbeda melamar perkerjaan ditempat yang sama, maka hal tersebut akan menjadi alasan untuk dilakukannya diskriminasi. Bukan hanya sampat disitu, kaum perempuan sering kali mendapat tindakan pelecehan seksual, baik itu berupa verbal dan non-verbal yang dapat merugikan kaum perempuan. Bahkan mereka sering mendapat kata-kata yang cabul sehingga dapat menyinggung perasaan mereka.

Dengan demikian maka diambilah salah satu tindakan, yaitu tindakan Afirmatif yaitu seseorang wajib memberikan konfirmasi terhadap orang yang dirugikan secara sengaja atau ganti rugi yang diberika kepada kaum yang mendapat diskriminasi.

Tindakan sebagai instrumen untuk mencapai tujuan sosial, yaitu keuntungan jauh lebih besar dari biaya dan asumsi pada ras merupakan indikator yang tepat atau keadilan yang merata dan secara moral merupakan cara yang sah untuk mencapai tujuan serta menetralkan kelemahan konpetitip yang saat ini dimiliki oleh kaum perempuan dan minoritas.

Penerapan tindakan Afirmatifdan penanganan keberagaman untuk mencapai prograng yang dapat mendukung perbedaan ras dan gender yaitu untuk meminimukan tindakan diskriminasi yang di dapat setiap orang baik itu berupa gaji dan kedudukan yang sebanding dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan yang dilakukannya.

Senin, 29 Desember 2008

SEPATU DAN BUSH

Tindakan yang dilakukan oleh wartawan Irak (Muntazer Al-Zaidi,28) pada insiden pelemparan sepatu terhadap presiden Amirika Seriakat George W Bush, minggu malam (14-12-2008) merupakan cermin perasaan rakyat Irak terhaap presiden Amerika Serikat tersebut. Pelemparan dengan sepatu yang dilakukan oleh salah satu wartawan TV swasta yang berkantor pusat di Mesir terjadi pada jumpa pers yang langsung didampingi oleh perdana mentri (PM) Irak Al-Malliqi.

Pelemparan sepatu yang dilakukan dua kali berturut-turut yang sebelumnya dialwali Zaidi dengan menunjukan tangan kirinya yang disertai kata makian “anjing” terhadap presiden Amerika Serikat tersebut. Tapi hebatnya presiden Negara adikuasa mantan pilot pesawat tempur yang berumur 63 tahun itu bisa mengelak dengan gesitnya, sedangkan PM Irak yang berdiri disebelahnya hanya bisa terdiam melihat kelakuan warganya sambil mengankat tangan (pada lemparan ke dua) kearah lengan Bush untuk berusaha membantu Bush dalam menghindari lemparan tersebur. Akhirnya sepatu-sepatu itu hanya mengenai bendera kedua negara yang ada dibelakang mereka yang kemudian menghantam dinding dengan suara yang sangat keras.

Kelakuan Muntazer Al-Zaidi tersebut mendapat kontropersi dari berbagai kalangan. Ada yang mengatakan hal tersebut tidak terpuji dan ada juga yang mengatakan tindakan yang dilakukannya adalah suatu perbuatan yang sangat layak dilakukan terhadap pemimpin negara adikuasa tersebut. Bahkan ada juga yang menyerukan bahwa Zaidi tersebut adalah pahlawan Irak yang baru.

Kalau dipandang secara Etis dan Moral yang dikaitkan dengan teori, perbuatan tersebut tidak memiliki nilai yang sepatutnya untuk ditiru. Seperti yang dikatakan PM Irak perbuatan tersebut sangat “memalukan”, karena pelemparan sepatu pada seseorang menurut bangsa arab sangat hina, terlebih lagi yang dilempar tersebut adalah kepala negara oleh rakyat biasa. Dan setelah jumpa pesr itu PM Irak langsung meminta maaf kepada Bush.

Akan tetapi, bila dikaitkan dengan hati nurani/ perasaan bangsa arab (khususnya Irak), tindakan tersebut sangat patut dilakukan pada pemimpin Amerika Serikat dan negaranya. Dimana pada saat kedatangan pasukan Amerika Serikat dan Sekutu (2003 lalu) untuk memerangi Irak yang alasan dasarnya adalah bahwa negara Irak memiliki senjata kimia, tetapi sampai sekarang alasan tersebut belum terbukti, dari situlah awal timbulnya rasa dendam dan patriotisme rakyat Irak, karena menurut rakyat Irak selain negara mereka diobrak-abrik, mereka juga kehilangan harta benda serta orang-orang yang mereka cintai. Itulah sebabnya banyak pihak yang mendukung tidakan pelemparan sepatu tersebut. Dan rakyat Irak juga mengatakan “pelemparan sepatu itu adalah kado yang tepat untuk Bush”

Rabu, 17 Desember 2008

CONTOH UTILITARIAN

Perusahaan SAMPOERNA (rokok) memproduksi rokok dari tembakau pilihan, dengan tingkat produk yang banyak beredar dipasaran akan mendapat keuntungan yang besar, tetapi keuntungan yang besar itu pula menyebabkan tingkat pajak yang tinggi terhadap perusahaan. Maka perusahaan mengambil keputusan yaitu dengan menggunakan metode utilitarian “ setiap pembeli rokok yang diproduksi oleh SAMPOERNA akan membayar pajak yang ditangguhkan”. Dengan demikian perusahaan tidak lagi membayar pajak, tetapi konsumenlah yang membayarnya,

REVIEW SISTEM BISNIS BAB III

Menganalisis argument-argumen pasar bebas dan pemerintah berarti kita menganalisisapa yang disebut oleh para fisikolog sebagai idiologi. Idiologi adalah sebuah sistem keyakinan normative yang dimiliki oleh para anggota kelompok sosial tertentu. Idiologi mengekspresikan tanggapan kelompok tersebutpada pertanyaan tentang sifat manusia, tujuan dari institusi sosial, bagaimana masyarakat menjalankan fungsinya, dan nilai-nilai yang dilindungi masyarakat. Jadi , idiologi bisnis adalah system keyakinan normative atas masalah-masalah tersebut, khususnya yang diyakini oleh kelompok-kelompok bisnis tertentu, minsalnya para menejer.

Dalam sebuah analisis tentang idiologi bisnis yang mendominasi masyarakat Amerika dan kebutuhan untuk membuat idiologi bisnis ini lebih sesuai dengan besarnya tinggkat persaingan dalam bisnis Amerika saat ini, Gorge ladge, dari Harvad Busines School mengidentifikasi dua idiologi penting yaitu Individualistik dan Komunitarian yang merupakan karekteristik dari berbagai masyarakat yang berbeda.

Dalam teori, system pasar bebas didasarkan pada dua komponen yaitu system property swasta dan system pertukaran suka rela. Dalam system pasar bebas murni, tidak ada batasan atas apapun yang dimiliki seseorang dan apa yang boleh dilakukan dengan property yang dimilikinya, atau apa saja pertukaran yang boleh dilakukannya.

Jika tidak ada pemerintahan, manusia akan mendapati dirinya dalam keadaan alami (Jhon Locke, 1632-1704). Dalam secara alami ini, setiap orang secara politih adalah sama dan sepenuhnya bebas dari batasan-batasan selain hokum alam atau prinsip-prinsip moral yang diberikan tuhan dan yang dapat ditemukan semua orang dengan menggunakan peralatan yang diberikan tuhan. Tetapi yang dikatakan oleh Jhon Locke mendapat kretik yaitu adanya ketidakmungkinan terhadap hak property yang dimiliki individu dan pada pada pasar bebas adanya diskriminasi terhadap keadaan fisik dan material.

Adam Smith (1723-1790) menatakan system pasar komperatif mengalokasikan sumberdaya secara efesien didalam sebuah industry didalam masyarakat. Saat suplai komoditas tertentu tidak dapat memenuhi permintaan, para pembeli menaikan tawaran harga maka para produsen akan memperoleh keuntungan, dan apabila terjadi hal sebaliknya maka produsen akan mengalihkan keproduksi komoditas yang lain yang dapat lebih menguntungkan. Perktaan Smith ini mendapat kritik yaitu terjadinya monopoli dalam perdangangan yang dilakukan oleh perusahaan besar, adanya pemborosan social apabila saat produsen menggunakan alam dan mencemarinya tanpa ada rasa tanggung jawab terhadap kepentingan umum, dan manusia itu bertindak bukan karena termotivasi ole keinginan tetapi bertujuan untuk memperoleh kentungan diman diketahui bahwa manusia bersifat rasionalitas ekonomi.

Permintaan atas barang dan jasa adalah permintaan dari tiga sektorekonomi yaitu rumah tangga, bisnis dan pemerintah (Keynes, 1883-1946). Perbedaan antara total permintaan dan persediaan terjadi apabila rumah tangga memilih menyimpan uang yang dihasilkannya dari pada membeli barang dan jasa, akibatnya saat jumlah permintaan lebih kecil dari persediaan, maka akan terjadi kontraksi persediaan. Dan juga pemerintah mampu mengendalikan permintaan dan persediaan agar terjadi penghematan juga pemerintah dapat mempengaruhi secara langgsung jumlah yang bias diperoleh rumah tangga dengan menaikan atau menurunkan pajak.

Apa yang dikatakan oleh Keynes bertolak belakang dengan pandangan Adam Smith, intervensi pemerintah dalam bidang ekonomi merupakan intrumen yang diperlukan untuk memaksimalkan utilitas masyarakat. Pasar bebas tidak selalu merupakan cara yang paling efesien dalam mengordinasi sumber daya masyarakat. Pengeluaran pemerintah dan kebijakan fiscal dapat digunakan untuk menciptakan permintaan yang diperlikan untuk menekan penggunaan. Pandangan-pandangan ini merupakan inti dari system ekonomi Keynes.

Individu-individu yang agresif dan berani dalam bisnis akan memungkinkan mendapat hasil yang maksimum, tetati pihak pemerintah tidak dapat ikut campu untuk memdantu individu dalam hal bisnis. Jika kaum yang lemah dapat bertahan dalam persaingan ekonomi, maka mereka akan mewariskan karakteristik-kerakteristik lemah mereka dan umat manusia secara keseluruhan akan mengalami kemunduran.

Menurut Marx ekonomi kapitalis menghasilkan empat bentuk. Pertama, masarakat kapitalis memberikan hasil usaha kepada orang lain, kedua kapitalisme mengasingkan pekerja dari aktivitasnya sendiri, ketga kapitalisme mengasingkan orang-orang dari diri mereka sendiri dengan menamakan pandangan keliru atas apayang mereka butuhkan dan inginkan dan keempat, masyarakat kapitalis mengasingkan manusia satu sama lain dengan memisahkan mereka kedalam kelas-kelas social yang bertentangan dan tidak sederajat serta menghancurkan komunitas dan hubungan perhatian.

Fungsi pemerintah sesungguhnya seperti dalam sejarah,menurut Marx, adalah untuk melindungi kelas-kelas pengusaha. Semua masyarakat dapat dianalisis dalam kegiatan dengan dua komponen utamanya ; substruktur ekonomi dan super struktur social. Dan jenis-jenis hubungan produksi yang digunakan suatu masyarakat bergantung pada jenis produksi yang masyarakat tersebut.

Marx mengklaim pemisahan pekerja yang didasarkan pada dua karakteristik modern, pertama dalam system kapitalis modern, asset-asetproduktifdimiliki dan dikendalikan oleh para pemilik yang hanya berysaha menambah asset mereka dengan bersaing dipasar bebas dengan pemilik lain yang juga memiliki keinginan yang sama. Kedua, masyarakat modern akan mengalami kembali siklus downturn atau krisis. Ketiga, pasisi pekerja dalam masyarakat kapitlis secara bertahapakan semakin memburuk.

Pada dasarnya ekonomi campuran mempertahankan sistempasar dan kepemilikan pribadi yang sekaligus bergantung pada kebijakan pemerintah untuk mengatasi kekurangan-kekurangannya. Transfer pemerintah digunakan untuk menghilangkan aspek-aspek buruk dari kesengajaan dengan menarik uang dari kelompok kaya dalam bentuk pajak penghasilan dan mendristibusikannya kepada kaum lemah dalam bentuk tunjangan.

Selasa, 02 Desember 2008

PRINSIP-PRINSIP ETIS DALAM BISNIS BAB II

Ulitaliarisme adalah sebuah istilah umum untuk pedganmg yang menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan perli di evaluasi terhadap keuntungan dan biayayang dibebankan pada konsemen. Hal ini derupa dengan perusahaan Caltex dalam memproduksi sebuah mobil yaltu Pinto. Dimana mobil tersebut letak tangkinya dibelakang mobil dekat dengan gerdan. Apabila mobil tersebut mendapat tabrakan dari belakang maka dapat membahayakan penumpang karen bisa terbakar akibat bensin yang tumpah. Dalah satu kebijakn menejer yaitu menembah karet disekeliling tangki untuk melindungitangki apabila terjadi benturan, dan biaya penambahabn karet tersebut dibebankan pada konsemen.

Penilaian komperatip atas ulitaliarisme nilai dari segala sesuatu bagi orang-orang yang berbeda tidak dapat diperoleh, jadi sulit diketahui apakah utilitas dapat dimaksimalkan dengan memberikan perkerjaan tertentu pada siapa saja.

Metode yang paling fleksibel terhadap nilai utilitarian secara umum dapat diimplikasikan dengan nilai uang yang dimiliki seseoarang dapatb diukur merurut biaya yang mau dibayar orang tersebut, dan nilai moneter digunskan untuk mengukur nilai-nilai barang tertentu.

Jumlah kepuasan dan ketidakpuasan bila dikendalikan menunjukan utilitas yang lebih besar jika dibandingkan sengan semua orang yang menanggung beban perkerjaan, dan upah subsitensi memaksa pekerja dengan paksa dibidang ekonomi. Hal tersebut dibenarkan, tetapi dalam etis jelas tidak bermoral.

Tanggapan ulitaliarian terhadap hak dan keadilan yaitu jika diannggap benar menurt etis peraturan moral. Seperti kasus deorang pewaris yang membunuh sipewari adalah salah menurut etikas dan moral.

Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban yaitu juga terhadap kehiupan orang lain, seperti yang dilakukan perusahaan microsoft yang menguasai tujuh puluh ribu saham orang Cina, sehingga perusahaan tersebut memiliki hak atas perusahaan. Tetapi Amerika Serikat mengatakan hal tersebut salah karena nelanggar HAM yaitu adanya tingkat penekanan terhadap orang lain.

Hak merupakan sebuah sarana atau cara yang penting bagi individu untuk memilih dengan bebas. Hak sangat erat dengan moral, yaitu berkaitan dengan kewajiban, memberikan otono,mi dan keseteraan bagi individu dan hak moral juga memberikan dasar untuk membenarkan tindakan yang dilukuakn seseorang dan melindungi atau membantu orang lain.

Apabila ada fakta yang mengsataka indivudu dan kewajiban berkaiyan, itu sangat benar. Transaksi yang terjadi antara individu dan sistem peraturan yang diterima publik maka akan terbentuk hak dan kewajiban konstruktual. Contohnya orang yang melakukan transaksi adanya hak dan kewajiban dan transaksi tersebut diakui oleh publik yaitu “kontrak”

Seorang melakukan tindakan hanya karena tindakan tersebut menjadi sarana dalam mencapai tujuan. Tindakan ini tidak memiliki morol, tetapi apabila tindakan tersebut didasari atas hak dan kewajiban itu akan mensapat nilai moral.

Stiap orang mempunyai hak atas dirinya, biak itu lahiriah ataupun batiniah (Kant). Tetapi hak tesebut memiliki proses kualifikasi, penyesuaian dengan kepentingan-kepentingan laindan argumen pendukung, san orang tersebut menepatkan tejuan, bukan hanya sasaran. Tetapi Nozick mmbantah bahwa hak negatip atas paksaanoleh orang lain mengimplementasikan bahwa semua orang harus bebas melakukan apa saja yang mereka inginkan dan menggunakan apapun dari hasil perkerjaan mereka.

Norma keadilan dianggap lebih penting dibandingkan pertinmbangan utilitaeian yaitu tidak menolak hak individu. Seperti yang dialami oleh ara karyawan perusahaan kapas yamg menderita penyakit mirip asma yang dapat menyebabkan kematian. Prinsip dasar distributip sepenuhnya bersifat formal didasari pemikira yang logis.

Egalitarian adalah pasisi munusia semua sama dalam asfek dasar dan bawah, hal ini karena manusia berbeda dalam hal kemampuan, inteligense, kebijakan, kebutuhan, keinginan dan semua karakteristik fisik dan mental lainnya.

Apabila perkerjaan digaji dengan prinsep konstribusi, maka hal tersebut akan mendorong mereka tidak bersifat komperatif dan bahkan saling bersaing. Dengasn demikian akan timbul suatu kritik mengenai nilai kontribusi masing-masing individu, maka hal tersebut harus dinilai menurut usaha yang digelutinya.

Sosialisme dapat digunakan distiap kegiatan, karena adanya suatu interaksi antara satu dengan lainnya. Prisif ini tidak ada kaitannya dengan usaha yang dilakukan, apabila dikaitkan maka akan menghancurkan kebebasan individu.

Hak seorang tergantung pada apa yang dihasilkan melalui usaha atau apa yang diberikan oleh orang lain sebagai pemberian. Tapi ada kebebasan-kebebasan yang perlu diperhatikan, dimana nilai kebebasan dari paksaan orang lasin dan mengorbankan semua nilai tanpa memberi aladan persuasif.

Setiap orang harus dilindungi dari orang lain, dan untuk menjadi produktif harus memasukkan ketidaksamaan, mengambi langkah-langkah untuk memperbaiki posisi serta memperoleh hak yang sama dalam memperoleh jabatan-jabatan penting (Jhon Rawls)

Keadilan retrebutif berkaitan dengan keadilan dalam masyarakat atau menghukum seseorang yang melakukan kesalahan. Akan tetapi hal tersebut hanya menjadi simbul, tidak fakta dalam realita. Buktinya apabila seorang dipecat atau diskorsing dari perusahaan karena kesalahan yang kecil maka akan merugikan perusahaan tersebut.

Etika dalam memberi perhatian yang dilakukan oleh seorang menejer perusahaan tekstil terhadap karyawannya pada sat perusahaan tersbut kehilangan aset tetapi perusahaan tetap membeyar gaji karyawan. Hal tersebut benar mnurut moral, tetapa salam menurut utilitas.

Kriteria-kriteria yang bisa digunakan diman pertimbangan ulitaliarian mungkin dianggap lebih penting untuk mengesampingkan pertimbangan atas hak atua keadila, kriteria juga dapat digunakan untuk membandingkan hal yang layak digunakan untuk dak-hak individu atas keadilan.

Boesky seorang yang bermain dalam paar modal menjadi kaya raya kerena sahamnya terjual mahal, tetapi akhirnya dia dikenakan denda dan kurungan akibat ketidak jujuran dalam bermain yaitu dengan membeli informasi dari orang dalamyang dilukukan sanga tidak bermoral serta etika dalam berbisnis.

Sebuah kebaikan moral merupakan kebiasaan yang memeungkinkan manusia bertidak sejalan dengan tujuan manusia, serta kebaikan memungkinkan orang –orang mengikuti nalar dalam menangani keinginan, emasi dan kebaikan serta dalam menerima empat kebaikan moral dasar, yaitu keberanian, kesadaran, keadialn dan kebijakan (ST. Thomas Aquinas dan Aristotle)

Teori kebaikan mengatakan tujuan kehidupan moral adalah untuk mengembangkan diposisi umum yang kita sebut kebaikan moral dan melaksanakannya serta menerapkannya dalam berbagai situasi kehidupan manusisia serta memberikan kriteria dalam mengevaluasi lembaga dan pratik sosial.

Etika kebaikan bukanlah semacam prinsip moral kelima yang sejajar dengan prinsip utilitas, hak, keadilah dan perhatian. Sebaliknya etika kebaikan menambah dan melengkapi prinsip utilitarian, hak, keadilan dan perhatian bukan hanya dilihat pada tindakan yang harus dilakukan oleh orang-orang namun pada karakter yang harus mereka miliki.

Moralitas dalam kontekd internasional sangat berbeda, dimana masih ada negara yang melegalkan KKN. Apabila ada perusahaan yang melakukan kegiatan operasinya dinegara yang kurang berkembang, maka perusahaan tersebut harus mengikuti kegiatan lokal walaupun tindakan tersebut tidak memiliki moral tetapi sah-sah saja menurut etika bisnis.

ETIKA DAN BISNIS BAB I

Etika berarti patokan-patokan yang diterima baik dalam pengertian kepentingan personal maupun sosial atau prinsip individu /kelompok, dengan nilai baik atau buruk. Sedangkan moral yaitu pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, baik atau buruk.

Kedua hal tersebut dapat kita kaitkan dengan contoh kasus B.F Goodrik yang pemakturan komponen pesawat terbang. Pada dasarnya komponen tersebut setelah diuji kelayakannya oleh Vandiver, sangatlah tidak dapat digunakan karena dapat membahayakan orang lain. Akan tetapi Vandiver menbuat laporan palsu yang menyatakan komponen itulayak digunakan. Sebenarnya itu merupakan kejahatan serius dan persoalan moral, tapi kalau Vandiver tidak memanipulasi laporan tersebut, dia akan kehilangan perkerjaannya. Tetapi denagn asumsi apabila terjadi kecelakaan, perusahaan akan memberikan rasa tanggung jawab berupa asuransi jiwa terhadap konsumen.

Perusahaan multinasional dan etika bisnis apabila dikaiykan sangatlah erat, dimana perusahaan memiliki anak perusahaan diberbagai negara. Pada negara tertentu harga produk atau bahan mentah yang dipasarkan dengan harga yang lebih remdah, hal ini disebabkah karena pajak dan fiskal yang telah ditetapkan negara. Tetapi dinegara lainnya produk atau bahan mentah yang dipasarkan sangatlah mahal. Dalam etika bisnis ini boleh saja terjadi yaitu guna untuk memperoleh keuntungan. Kegiatan tersebut hanya terjadi dinegara yang memiliki standar nasional. Ini masih menjadi dilema, karena ada perusahaan yang memasarkan produknya dinegara kurang berkenbang, sementara nergara tersebut tidk dapay menganalisanya, padahal produk tersebut merupakan bahan percobaan yang dapat merugikan.

Standar moral tidak diterapkan oleh perusahaan multinasional sidemua tempat, karena setiap negara mempunyai kode morl yang berbeda. Moral itu berasal dari kegiatan sehari-hari atau sering disebut dengan kebudayaan. Sehinga apabila perusahaan multinasional menerapkanstendar moral yang sama maka perusahaan tersebut akan ditolak oleh masyarakat. Dengan demikian problen dasarnya yaitu standar moral masyarakan hanya merupakan kriteria yang hanya dapat digunakan untukmenilai tyindakan dalam masyarakat itu.

Teknologi dan etika merupakan suatu yang sangat menarik untuk dakaji. Dimana dengan menggunakan teknologi apa saja yang kita inginkan dapat dengan mudah kita peroleh. Tetapi teknologi ini kerap digunakan untuk mencuri atau mengambil hal ribadi orang lain. Hal salah menurut moral dan etika.

Ada tiga tahap dengan enam level yang dikaitkan Kohbeig dalam perkembangan moral. Teori tersebut dapat membantu kita dalam memahami bagaiman kapasitas moral kita berkembang dan memperhatikan bagaiman kita menjadi lebih berpengalaman dan kritis dalam menggunakan dan memahami standar moral yang kita miliki. Tetapi teori ini dikeritik oleh Calor Gligan yang mengatakan Kohbeig gagal dalam memperhitungkan pola-pola pemikiran.

Penalaran standar moral merupakan penilaian moral orang dewasa. Standar moral orang deasa menggabungkan kualifikasi, pengendalian, dan pembatasan yang membatasi ruang lingkupnya. Semua itu dikombinasikan dengan berbagai caradengan standar lain yang penting. Namun demikian,metode umum yang dilakukan untuk menyingkap stendar moral yang tidk terprediksi, secara garis besar tetap sama apapun kompleksetaenya.

Etka hendaknya menjadi bagian dari binis mununjukan bahwa kegiatan yang benar dalam aktivitas bisnis. Seperti aktivitas lainnya tidak dapat eksis kecuali orang yang terlibat dalam bisnis dan komunikasi sekitarnya taat terhadap standar minimal etika. Apabila dilakukan dengan interaksi para napi, dalam kehidupan nyata individu harus berusaha dengan orang lain beulang kali atau mempunyai hubungan yang terus berlangsung satu sama lain, karena si-napi kurang berinteraksi.

Karena orang-orang tidak mengenal hal yang merka tidak ketahui, mereka tidak dapat mempunyai tenggung jawab apapun yang bekaitan dengan kondisi. Dan akibatnya juga tidak ada. Tapi ketidaktuhuan yang disebabkan karena kelalaian dapat merugikan pertanggungjawaban terhadap moral.

Setiap orang bertanggung jawab atas kesalah atau kerugian bahkan tanggung jawab di tanggung sendiri, tetapi apabilka keiatan tersebut adalah korporasi, maka kesalahan itu akan ditanggung bersama.