Senin, 29 Desember 2008

SEPATU DAN BUSH

Tindakan yang dilakukan oleh wartawan Irak (Muntazer Al-Zaidi,28) pada insiden pelemparan sepatu terhadap presiden Amirika Seriakat George W Bush, minggu malam (14-12-2008) merupakan cermin perasaan rakyat Irak terhaap presiden Amerika Serikat tersebut. Pelemparan dengan sepatu yang dilakukan oleh salah satu wartawan TV swasta yang berkantor pusat di Mesir terjadi pada jumpa pers yang langsung didampingi oleh perdana mentri (PM) Irak Al-Malliqi.

Pelemparan sepatu yang dilakukan dua kali berturut-turut yang sebelumnya dialwali Zaidi dengan menunjukan tangan kirinya yang disertai kata makian “anjing” terhadap presiden Amerika Serikat tersebut. Tapi hebatnya presiden Negara adikuasa mantan pilot pesawat tempur yang berumur 63 tahun itu bisa mengelak dengan gesitnya, sedangkan PM Irak yang berdiri disebelahnya hanya bisa terdiam melihat kelakuan warganya sambil mengankat tangan (pada lemparan ke dua) kearah lengan Bush untuk berusaha membantu Bush dalam menghindari lemparan tersebur. Akhirnya sepatu-sepatu itu hanya mengenai bendera kedua negara yang ada dibelakang mereka yang kemudian menghantam dinding dengan suara yang sangat keras.

Kelakuan Muntazer Al-Zaidi tersebut mendapat kontropersi dari berbagai kalangan. Ada yang mengatakan hal tersebut tidak terpuji dan ada juga yang mengatakan tindakan yang dilakukannya adalah suatu perbuatan yang sangat layak dilakukan terhadap pemimpin negara adikuasa tersebut. Bahkan ada juga yang menyerukan bahwa Zaidi tersebut adalah pahlawan Irak yang baru.

Kalau dipandang secara Etis dan Moral yang dikaitkan dengan teori, perbuatan tersebut tidak memiliki nilai yang sepatutnya untuk ditiru. Seperti yang dikatakan PM Irak perbuatan tersebut sangat “memalukan”, karena pelemparan sepatu pada seseorang menurut bangsa arab sangat hina, terlebih lagi yang dilempar tersebut adalah kepala negara oleh rakyat biasa. Dan setelah jumpa pesr itu PM Irak langsung meminta maaf kepada Bush.

Akan tetapi, bila dikaitkan dengan hati nurani/ perasaan bangsa arab (khususnya Irak), tindakan tersebut sangat patut dilakukan pada pemimpin Amerika Serikat dan negaranya. Dimana pada saat kedatangan pasukan Amerika Serikat dan Sekutu (2003 lalu) untuk memerangi Irak yang alasan dasarnya adalah bahwa negara Irak memiliki senjata kimia, tetapi sampai sekarang alasan tersebut belum terbukti, dari situlah awal timbulnya rasa dendam dan patriotisme rakyat Irak, karena menurut rakyat Irak selain negara mereka diobrak-abrik, mereka juga kehilangan harta benda serta orang-orang yang mereka cintai. Itulah sebabnya banyak pihak yang mendukung tidakan pelemparan sepatu tersebut. Dan rakyat Irak juga mengatakan “pelemparan sepatu itu adalah kado yang tepat untuk Bush”

Tidak ada komentar: